Assalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh
Nogosari BISA!
ASAL USUL DESA NOGOSARI
Menurut cerita para sesepuh yang turun temurun
bahwa Desa Nogosari awal mulanya ada seseorang yang lelono dari utara tepatnya
dari Ponorogo. Beliau adalah prajurit Betoro Katong Bupati Ponorogo dikala itu.
Beliau lelono kearah selatan , suatu saat tibalah disuatu tempat dan
beristirahat di tempat tersebut bahkan bermukim disana karena sangat cocok
dengan tempat tersebut. Tempat tersebut dinamai Plelesan. Tempat tersebut semakin banyak diminati orang karena
ingin nyantrik atau mencari pengalaman dengan orang yang ditokohkan tersebut. Oleh
warga orang tersebut diberi sebutan Ronggo
Plelesan. Beliau sangat dihormati dan disegani oleh semua warga di daerah
tersebut, dan bahkan semakin banyak dikenal orang dari daerah lain. Setelah
Ronggo Plelesan wafat digantikan oleh salah satu dari cantriknya yang bernama Mbah Contiko yang berada di Plelesan,
Dusun Krajan atau Dusun Margodadi
yang sekarang ini. Tak ubahnya
Ronggo Plelesan Mbah Contiko juga dihormati dan disegani oleh warganya. Seiring
berjalannya waktu dan perkembangan jaman
datang pula ulama dari Jawa Tengah
bermaksud menyiarkan agama Islam yang tidak lain adalah prajurit
Pangeran Diponegoro yang dikenal dengan nama Eyang Yahudo atau Yudonegoro.
Kedatangan Eyang Yahudo diterima dengan
baik oleh warga maka dengan demikian perkembangan wilayah itu lebih maju
utamanya di bidang keagamaan maupun bidang-bidang lainnya. Secara kebetulan
didaerah ini tumbuh pohon Nogosari, maka kemudian daerah ini dinamakan Desa
Nogosari. Sampai saat ini pohon Nogosari masih banyak tumbuh dimakam Eyang
Yahudo di Nogosari. Keturunan Ronggo plelesan kini menyebar baik di Desa
Nogosari maupun di daerah lain. Setelah Mbah Contiko wafat diganti oleh Eyang
Poncoikromo sebagai Bekel /Demang/ Lurah Nogosari.
Desa Nogosari telah mengukir sejarah
bangsa saat Panglima Besar Jendral Sudirman berada di Nogosari dari tanggal 14
Pebruari 1949 sampai 20 Pebruari 1949, ketika perang gerilya
mempertahankan tanah air Republik
Indonesia yang akan direbut kembali oleh Belanda. Dari berbagai data tersebut
diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Desa Nogosari dengan tekad yang
sungguh-sungguh disertai dengan kerja keras dapat diupayakan menjadi desa yang maju, mandiri dan tidak meninggalkan
nilai-nilai budaya dan nilai-nilai keagamaan menuju masyarakat yang sejahtera
aman dan tenteram lahir dan batin. Seiring dari sejarah tersebut diatas, lagi
pula semangat dari masyarakat yang luar biasa, maka warga Desa Nogosari membangun desanya
dengan slogan Nogosari BISA, singkatan
dari Berkarya, Iman,Sejahtera,Aman, yang diartikan semua warga siap berkarya dilandasi Iman dan taqwa menuju masyarakat
yang sejahtera, aman dan tenteram. Desa Nogosari dalam rangka mengikuti
Perlombaan Desa Tingkat Kabupaten Pacitan tahun 2014 telah mempersiapkan diri untuk
mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan.
Adapun yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa atau sebutan lain di
Desa Nogosari adalah sebagai berikut :
1. PONCOIKROMO
2. CITROPRAWIRO
3. PADMOWIJOYO
4. SOEKOTJO
TH 1960 – 1964
5. MARTOPRAWIRO
TH 1965 – 1990
6. JOKO
SUPRAPTO TH 1991 – 2007
7. DWE
INA SUSIANTO TH 2008 – 2009
8. SUPARMAN
2010 – 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar